Minggu, 23 Maret 2025

Ajaran Tasawuf Kyai Sholeh Darat

Karakter kuat Kyai Sholeh Darat dalam menjalani detik-detik kehidupan beliau bersama Tuhan, mencerminkan nilai-nilai perilaku, moral dan budaya yang sangat kental dengan keluhuran pekerti, meneladani sang junjungan Nabi Muhamad saw. Akan lebih menarik jika kita mengetahui lebih dalam tentang ajaran tasawuf yang diidentik dengan ajaran kesunnian Nabi saw...

SEDERHANA DAN TAWADHA'

Sebagaimana umumnya ulama, Kyai Sholeh Darat sangat bersahaja dan tawadhu. Akhlaknya sangat terjaga dari kesombongan. Dalam semua kitabnya. ia selalu selalu merendah dan menyebut dirinya sebagai orang Jawa awam yang tak t'aham seluk-beluk Bahasa Arab.

Di prolog kitabnya selalu tertulis “buku mi dipersembahkan kepada orang awam dan orang-orang bodoh seperti saya”. Dalam pendahuluan Terjemahan Sialan al-Hikam terbitan Toha Putra Semarang tertera: “ini kitab ringkasan dari Matan al-Hikam karya al-Allamah al-Anf billah AsySvaikh Ahmad Ibnu Atha’tllah. Saya nngkas sepertiga dari asal agar memudahkan orang awam seperti saya Saya tulis dengan Bahasa Jawa agar cepat dipahami oleh orang yang belajar agama atau mengaji".

Bahkan, meski beliau keturunan Nabi Muhammad (sayyid/habib), yang nasabnya dan Raden Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang) putra Raden Rahmat (Sunan Ampel). hal itu tak pernah dikatakannya. Bagi Mbah Sholeh, orang dihormati karena ilmu dan amalnya. Bukan gans keturunanny

GIAT BELAJAR DAN BEKERJA

Kepada mund-mundnya. Mbah Sholeh Darat selalu menganjurkan agar mereka giat menuntut ilmu. Menurut beliau intisan Al-Qur’an adalah dorongan kepada umat manusia untuk menggunakan seluruh potensi akalbudi dan hatinya guna memenuhi tuntutan kehidupan dunia dan akhirat.

Selain itu, ia adalah seorang ulama yang sangat memperhatikan orang-orang Islam awam dalam bidang agama. Ia menulis banyak kitab dengan bahasa yang mudah dipahami orang awam, yakni dengan bahasa Jawa.

Adapun yang dimaksud orang awam oleh Kyai Sholeh Darat, ialah orang Islam yang tidak mengerti bahasa ‘Arab, berpikir ringkas (sederhana), taqlid dalam keimanannya dan tidak menggunakan dalil (tidak argumentif).

Kondisi semacam m,«U' d-W-k» lr l ' "" ' " '*• sehina mass.nak.il ,.tuh H» «'u». ‘“'“'''"'T J 1" 11 """,k UU. ksa, Sholeh mm mcmbchusknn «fc»K» "*"»«« Ilmu vang bcmmnlan, Ja„ mcmbcrsnms ku„,sk.„.„. dc.W,,i, «cwjMn. bekeni .Lsab) bagi orang awam agar lidak lamak Imcnghi,lapkan bani onng lam) dan tidak menjadi pengemis.

KH Sholeh Darat mengajarkan orang km» menem I.arta (nm ying halal, t.dak boleh pasrah alau bergantung pada takdir Karena imannya orang awam adalah dengan harta (mal). Meninggalkan pekerjaan [kasah) dapat menegoncangkan iman dun menghilangkan tauhid.

Maka orang harus introspeksi, apakah telah berbuat taat sehingga harus bersyukur, alau lelah berbuat maksiat sehingga harus taubat Sebab taat harus dengan kasah.

HANYA ASWAJA YANG SELAMAT

Kyai Sholeh Darat dikenal sebagai ahli dmu kalam. Dalam kitabnya,' Tarjamah Sahi al-Ahd ala Juuhtr a! Tauhid beliau mengemukakan penafsirannya terhadap sahihi Rasuli ll.ih SA\S mengenai terpecahnya umat Islam menjadi 73 golongan sepeninggal Beliau, dan hanya satu golongan yang selamat

Menurut Kyai Sholeh Darat, yang dimaksud Nabi Muhammad SAW dengan golongan yang selamat adalah mereka yang berkelakuan seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. yaitu melaksanakan pokok-pokok kepercayaan Ahlussunah wal Jamaah, Asy’ariyah. dan Maluridiyah.

Kyai Sholeh Darat memperingatkan kepada orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan dalam keimanannya, bahwa ia akan jatuh pada paham atau keyakinan sesat. Bahwa, orang yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan sama sekali dalam keimanannya, akan jatuh pada paham dan pemahaman yang sesat.

Sebagai misal, paham kebatinan menegaskan bahwa amal yang diterima oleh Allah Ta 'Ala adalah amaliyah hati yang dipararclkan dengan paham manunggaling kawulo Ous/i-nya Syaikli Siti Jenar dan berakhir tragis pada penlaku taklid buta. Iman orang taklid tidak sah menurut ulama muhaqqiqm. demikian tegasnya.

Kumuh ilmu Ultim vnn« bcikuifun dengan perbuatan manusi Ivli.ui memulakan hnhwo pulinin Jnhinynh dan (Judariyah adalah sesi!’ Svb.ib Khlvimah menganggap semua pcilnitilan manusia adalah kehendak All.ih. sedangkan Oodathuh mcngimggfip manusia merdeka dan cam 1.UUM11 m\kik Allah Vnng hemir adulah paham Ahlu.s Sunnah wal Jamaah \ait\i >nng beroda di Unpnh nntarn Jnhariyuh dan Qodariyah.

la senantiasa menekunkan perlunya ikhtiar dan kerja keras, setelah mi Kmi mcmviabkan din scearn pasrah kepada Yang Maha Esa Mbah Sboh h Pai .u sangat mencela orang yang tidak mau bekerja keras kare mcm.snvl.ing segala nasibnya telah ditaqdirkan Allah SWT. Sebaliknya 'i! mga tnlak scluiu dengan teori kebebasan manusia yang menempatkan manusia sebagai pcucipta hakiki alas segala perbuatannya.

Mbah Sholeh mewanii-wunti umat agar tidak tertipu seseorang yang mengaku memiliki ilmu hakekal. meninggalkan salat dan fardlu yang lain dan melaksanakan maksiat menurut syara'. Kemaksiatan berbungkus kebaikan tetap saja namanya kebatilan

MELAWAN BELANDA DENGAN FATWA

KM Sholeh Darat menggunakan fatwa agama untuk melawan pcni.i|.ih Belanda Masyarakat dia ajak berjuang dengan totalitas pikiran dan perbuatan Beliau tanamkan di sanubari masyarakat, Belanda itu musuh agama Barang siapa yang bekerjasama atau meniru perbuatan kaum Belanda sang kafir, maka hukumnya orang tersebut telah kafir. Murtad dan Islam

llarani hukumnya bahkan termasuk murtad, orang yang berpakaian dan berperilaku menyerupai orang kafir. Sewaktu mendatangi kantor VOC, beliau masuk dengan kaki km terlebih dulu. Disamakan dengan masuk kakus atau WC

Pernyataan ini ada dalam kitabnya, Majmu'at al-Syariat al-Kafiyah h al-'Awam. Inilah yang menjadi inspirasi fatwa Hadltrotus Syeikh KH Hamin Asy'ari; “haram hukumnya umat Islam memakai celana, jas dan dasi (sewaktu dijajah Belanda). Juga menjadi rukukan dikeluarkannya resolusi phad NU memperiahankun kemerdekaan NKRI yang memieu perang melawan Sekum dan NICA pada 10 Nopemher 1045 d. Surabaya,

KURAMAH KH SHOLEH DARAT

Sebawi Wali Allah. Mbah Sholeh Darat juga dikenal mcm.l.k, karomah Makamnya pun menjadi tujuan ziarah banyak orang. Salah seorang wali terkenal yang suka mengunjungi makamnya adalah Gus Miek (KH Hamim Ja/uli)

KH Abdurrahman Wahid (C.us Dur) juga senang ziarah dan menvuruh orane-orang NU untuk berziarah ke makam Mbah Sholeh Darat

Dikisahkan, suatu ketika Mbah Sholeh Darat sedang berjalan kaki menuju tengah kota Semarang Kemudian lewatlah tentara Belanda berkendara mobil. Begitu mobil mereka menyalip Mbah Sholeh. tiba-tiba mogok. Mobil itu baru bisa berjalan lagi setelah tentara Belanda memben tumpanean kepada Mbah Sholeh Darat

Di lain waktu, karena mengetahui pengaruh Mbah Sholeh Darat yang besar, pemerintah Belanda mencoba menyogok Mbah Sholeh Darat. Maka diutuslah seseorang untuk menghadiahkan banyak uang kepada Mbah Sholeh. dengan harapan Mbah Sholeh Darat mau berkompromi dengan penjajah Belanda

Mengetahui hal ini Mbah Sholeh Darat marah, dan tiba-tiba dia mengubah bongkahan batu menjadi emas di hadapan utusan Belanda itu. Namun kemudian Mbah Sholeh Darat menyesal telah memperlihatkan karamahnya di depan orang Beliau dikabarkan banyak menangis jika mengingat kejadian ini hingga akhir hayatnya.

LA>AK DIBERI GELAR PAHLAWAN

Kyai Sholeh Darat wafat di Semarang pada hari Jum'at Wage tanggal 28 Ramadan 1321 H/ IX Desember 1903 dan dimakamkan di pemakaman umum ' Bergula” Semarang, dalam usia 83 tahun.

Meski meninggal di bulan Ramadhan, Haul Mbah Sholeh Darat diperingati setiap tanggal 10 Syawal. Itu semata-mata agar masyarakat bisa mengikutinya dengan leluasa, setelah merayakan Lebaran dan Syawalan.

Pada han itu masyarakat dari berbagai penjuru kota menghadin haul Kyai Sholeh Darat Belasan rtbu orang sudah berdatangan sejak satu atau dua hari sebelum haulnya. Berasal dari daerah-daerah di Jawa Tengah maupun Jatim dan kadang ada yang dari Jabar.

Banyaknya umat yang hadir di haulnya, memang menjadi tengara kebesaran namanya. Dalam salah satu kitabnya, KH Sholeh Darat pernah menulis, bahwa tanda-tanda kewalian seseorang adalah banyaknya umat yang berziarah di makamnya. Rupanya kalimat itu terbukti pada dirinya sendin.

Mengingat beliau termasuk perintis kemerdekaan, tokoh perlawanan terhadap penjajah melalui ilmu pengetahuan, selayaknya diberi gelar Pahlawan sebagaimana sebagian para mundnya.

Terlebih namanya telah diabadikan menjadi nama jalan di dekat Bergota. Yaitu Jalan K>ai Saleh.

NAPAK TILAS KYAI SHOLEH DARAT SEMARANG

Perhelatan budaya bertajuk "Peringatan Labuhan Kyai Sholeh Darat Semarang” biasa dilakukan di kawasan Kampung Melayu pada bulan Desember. Sesuai namanya, acara ini untuk memeringati pendaratan serta kiprah ulama besar Kyai Sholeh Darat di Semarang.

Dinas Pariwisata Kota Semarang selaku penyelengara menjadikan Peringatan Labuhan itu untuk memunculkan spirit religius dan aset budaya Kota Semarang, serta meningkatkan potensi ekonomi warga di kawasan Kampung Melayu.

Acara dibagi menjadi dua bagian, yakni Pasar Labuhan Semarang, dan prosesi penyambutan Kyai Sholeh Darat. Pasar Labuhan Semarang adalah bazar yang menyediakan aneka barang kebutuhan sehari-hari. Sementara prosesi penyambutan Kyai Sholeh Darat dimulai pukul 08.00 di depan Pasar Boom Lama.

Diceritakan, Kyai Sholeh Darat (diperankan oleh aktor) yang pulang dari menuntut ilmu di Mekah, disambut oleh ulama, santri, umara, serta masyarakat setempat.

Dan Pelabuhan Semarang, ia diarak menuju Masjid Kyai Shoich Darat di Jalan Kakap Raya. Arak-arakan terdin atas prajurit Kabupaten Semarang yang bersenjata tombak, pasukan pembawa kembang manggar, pasukan bcipakaian adat semarangan, pendekar silat, para santri, dan musik terbangan

SEBUAH SIMBOL

Sesampai di masjid, acara dilanjutkan dengan pemukulan kentongan oleh kvai Sholeh Darat, pembacaan doa Asmaul Husna, serta Halaqah. Pemukulan kentongan merupakan simbol dimulainya Kampung Darat sebagai pusat studi Islam di Tanah Jawa.

Sementara halaqah diisi dengan penyampaian sejarah perjuangan serta pembahasan kitab-kitab Sholeh Darat. Acara ditutup dengan mjuidhah hasanah oleh ulama. Pemimpin pemerintah Kota Semarang biasanva memerankan tokoh Kanjeng Bupati Semarang.

PENINGGALAN KH SHOLEH DARAT

Selain kiiab-kitabn\a yang belum semua bisa ditemukan, nyaris tak ada peninggalan tisik Simbah KH Sholeh Darat yang tersisa. Langgar kayu berbentuk rumah panggung telah rusak sejak lama, akibat dimakan usia dan tergenang air rob yang langganan melanda. Kawasan Semarang utara memang daerah banjir dan rob

Karena dulu lama tak terurus, lokasi yang dulu pernah dipakai belajar para santn, tak ada yang terlihat lagi. Berganti menjadi pemukiman kumuh penduduk yang membangun rumah di situ tanpa ijin ahli waris.

Peninggalan baru terurus setelah cucu KM Sholeh Darat, H Ali Chohl menempati dan ngopeni rumah peninggalan lama. Lalu pada tahun 1993 H Ali Cholil (w. 2010) bersama dzurriyah yang ada, membongkar langgar tersebut lalu membangun masjid berbahan tembok.

Masjid ini telah menjadi tempat ibadah warga sekitar, namun belum makmur untuk pengajian. Karena itu para ahli waris berupaya meneruskan peijuangan Simbah KH Sholeh Darat dengan mengadakan pertemuan Keluarga Besar Bani KH Sholeh Darat tiap tahun.

Dengan silaturahmi tersebut diharapkan bisa mendirikan yayasan untuk membuka lembaga pendidikan dan menghidupkan lagi pondok pevmtren Ml Sholeh Darat.

Para cicil (buyut-Jawa). juga beriklitiyar mencan dan mengumpulkan kitab-kitab Kll Sholeh Darat yang belum ketemu, lalu mencetak kembali atau menerjemahkannya dalam bahasa Indonesia.

DZURRIYYAH KH SHOLEH DARAT

D:urri\yah KH Sholeh Darat, tersebar di berbagai tempat yang berjauhan. Ada yang tinggal di Semarang. Kendal, Pekalongan, Brebes. Jakarta, dan Surabaya.

Dan sekian putra putri Kll Sholeh Darat, yang mendapat keturunan adalah H Cholil Sementara II Yahya dan Syeikh Ibrahim tidak punya anak. H. Cholil memiliki 3 istri, yaitu Ammuh. Chalsoh dan Saudah.

Dan istn pertama Aminah menurunkan H. Umar. Dari istri kedua menurunkan enam cucu yaitu Sholeh. Chahmah, Asmanah. Abbas, H. Itsman dan Zahroh Sedangkan dan istri ketiga menurunkan tiga cucu, H. Syukn. Hamzah dan H Muhammad Ali.

Keturunan KH Sholeh Darat dari putrinya RA Sili Zahroh. yaitu R. Rahmat bin KH Dahlan dan ‘Aisyah binti KH Amir Idris.

Adapun generasi cucu KH Sholeh Darat yang masih hidup hmgua kini adalah H. Utsman, II. Sukri dan Zahroh. Semunya telah berusia tua. Sehingga yang bergial mengurus masjid adalah para buyut dan canggah beliau.

Artikel Terkait