ALLAH ta'ala telah menciptakan makhluk hidup yang berinisial 'manusia, seluruhnya dibentuk dari jiwa yang satu. Namun demikian, dalam waktu bersamaan, Allah juga menghendaki manusia meniadi kaum dan golongan yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya dalam rupa, warna kulit, bahasa, dan postur tubuh. Allah berfirman,
"Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia meniadikan manusia umat yang satu, tetapi merekn senantiasa berselisih pendapat, kecuali oranS-orang yang diberi rahmat olehTuhanmu." (Hud 118-119)
Judul Buku : Ensiklopedi Aliran dan Mazhab di Dunia Islam
Judul Asli : -.
Penulis : Tim Riset Majelis Tinggi Urusan Islam Mesir
Tebal Buku : 1156 Halaman
Cetakan : Cetakan I, 2007
Penerbit : Pustaka Al-Kautsar, Jakarta.
Akan tetapi dalam berbagai kondisi, inti umat manusia itu satu. Sementara perbedaan dan keanekaragaman ini adalah salah satu dari sunafullah, dimana di antara sifatnya masih menerima eksperimen manusia.
Manusia berbuat untuk mengembangkan kehidupan mereka dalam persaingan yang positif, demi untuk kebaikan dan kebahagiaan mereka. Sebagaimana Al-Qur'an telah mengisyaratkan dalam firman Allah,
"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri), yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam berbuat) kebaikan." (Al Baqarah: 148)
Perbedaan ini tampak jelas di antara setiap individu manusia. Allah telah menjadikan setiap individu manusia dengan karakter tertentu. Oleh karena itu, di dunia ini tidak ada dua orang yang memiliki sidik jari yang sama. Apalagi di dalam perasaan, kasih sayang, dan pemikiran.
Namun dalam waktu bersamaan, Allah menghendaki agar jangan sampai perbedaan ini mendorong pada pertikaian dan perpecahan di antara umat manusia; Perbedaan ini dijadikan sarana untuk dapat saling mengenal, menyayangi, dan berkerjasama. Sebagaimana Allah telah menjelaskan dalam AlQur'an,
"Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal." (N-Baqarah: 13). Jika demikian, yang diharapkan adalah interaksi, bukan saling benci. Saling menyayangi, bukan saling memusuhi. Saling berkerjasama, bukan saling bertikai.
Jika seperti itu adalah kondisi ideal yang seharusnya dijalankan umat manusia, tetapi realita menunjukkan kepada kita tentang kondisi sebaliknya. Semua itu kembali pada faktor penyebab, dimana manusia telah salah dalam menggunakan hak kebebasan yang diberikan Allah kepadanya, sehingga yang terjadi adalah pertikaian dan perpecahan, berkobarlah perang di antara sesama manusia.
Umat Islam - dimana Allah menghendaki mereka untuk menjadi satu umat- juga mengalami pertikaian sebagaimana hal itu dialami umat-umat yang lain. Dalam sebuah Hadits, Rasulullah ffi bersabda, "Umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga kelompok. " (HR. Ahma4 Al-Hakim, Ibnu HibbarU Abu Dawud Ibnu Maiah dan At-Tirmidzi)
Perpecahan ini benar-benar terjadi di antara umat Islam pada masa Rasulullah. Berbagai aliran dan golongan yang berbeda-beda tumbuh berkembang di tengah-tengah kaum muslimin. Sebagian ada yang dekat dengan sumber-sumber Islam, dan sebagian lain sudah mulai jauh dari sumber-sumber ajaran Islam dengan suatu bentuk atau dengan yang lain. Perselisihan yang terjadi tidak hanya terbatas pada pandangan-pandangan fikih saja, sebagaimana terjadi pada madzhabmadzhab fikih yang sangat banyak, dimana perbedaan pandangan dalam fikih merupakan perselisihan yang paling mudah untuk diselesaikan dibandingkan dengan perselisihan yang lain. Akan tetapi, perselisihan itu telah merambah pada tataran pokok.
Memperhatikan pada beberapa pandangan dan kecenderungan pada golongan-golongan yang berselisih dalam masyarakat, tampak mereka sudah jauh dari kebenaran. Mereka menyimpang secara aturan dari garis Islam yang moderat. Kami berusaha untuk menjaga agar tidak terjadi perbedaan pandangan, meskipun golongan ini sudah jauh dari sumbersumber ajaran Islam. Mereka juga telah terpengaruh, secara bentuk atau yang lain, dengan pengaruh-pengaruh di luar Islam. Oleh karena itu, kami tidak mau memberikan judul ensiklopedia ini dengan: Mausu'ahAl-Firaqwa Al-Madz ahib Al-lslamiyy nh (Ensiklopedia Sekte-Sekte dan Ma zhab-Mazhab Islam). Menurut pandangan kami, lebih baik jika judul itu bersifat netral, mencakup semua golongan dengan tanpa mengklaim terlebih dahulu terhadap salah satu golongan. Maka, judul y*g diambil adalah, Mausu'ah Al-Firaq wa Al-Madzahib fi Al- Alam Al-lslami (Ensiklopedia Sekte-sekte dan Mazhab-m azhab dalam Dunia Islam)."
Barangkali yang harus kami sampaikan juga di sini, kami tekankan kembali bahwa tujuan kami dalam eksiklopedia ini sama sekali bukan untuk memperuncing perselisihan di antara sekte dan aliran dalam dunia Islam. Akan tetapi, tujuan kami hanya untuk mengenalkan sekte dan aliran tersebut sebagai sebuah tema pembahasan semata. Kami berharap, kita semua sepakat untuk tujuan ini. Tidak mau tahu akan keberadaan sekte dan madzhab itu sama dengan menutup pintu cakrawala pengetahuan, sehingga selanjutnya bisa menjadikan semakin bertambahnya aliran, dan mengobarkan api pertikaian di antara aliran dan madzhab yang telah ada. Adapun jika mau mengetahui keberadaan aliran dan madzhab itu bisa menjadi rahmat bagi kaumnya, sehingga gerbang toleransi akan terbuka lebar, mau untuk menerima orang lain, menghormati perbedaan pendapat. Dan di sEula, secara alamiah, akan terdapat perbedaan antara menghormati pendapat orang lain dengan menerima pendapat orang lain.
Kami berprasangka baik kepada seluruh aliran dan madzhab yang terkadang bisa salah dalam menakwil dan menafsirkan. Sebagaimana dikatakan Syaikh Muhammad Abdutu "Sudah dikenal di antara umat Islam, dan sudah banyak diketahui dari hukum-hukum lslam, bahwa ketika seseorang mengucapkan sebuah perkataan, dari seratus sisi kemungkinan akan membawa pada kekafirary dan hanya ada satu sisi kemungkinan akan membawa pada keimanan. Ucapan ini harus menghantarkan pada keimanan, dan tidak boleh menghantarkan pada kekafiran.
Tim redaksi sudah memilah dan memilih tema yang tepat dalam melaksanakan tugasnya. Mereka sudah bekerja secara maksimal dan berpegang pada metode ilmiah. Mereka sudah mengerahkan segala kemampuan yang patut untuk dihargai dalam mengupayakan terbitnya ensiklopedia ini, seperti yang pembaca lihat pada halaman berikutnya.
Dan, ensiklopedia ini -sebagaimana wajarnya pekerjaan manusiatidak akan pernah bisa mencapai kesempurnaan. Buku ini juga bukan sesuatu yang tidak bisa untuk menerima kritik dan saran. Oleh karena itu, Majlis Al-A'lali Asy-Syu'un Al-lslamiyah (Majelis Tinggi Urusan Islam) menyambut baik segala bentuk kritik membangun, mengingat masih terlalu dininya ensiklopedia ini, sehingga masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Kesempumaan hanya milik Allah semata.
Sebenarnya kami sudah bertekad dalam hati untuk menerbitkan buku ini sejak awal diterbitkannya buku-buku eksiklopedia berseri. Kami berharap, buku-buku lainnya juga bisa terus diterbitkan -oleh orang yang akan menggantikan saya menjadi menteri agama- untuk menyempurnakan buku berseri ini yang mencapai 16 iilid. Setelah itu, penyempurnaan terhadap masing-masing jilid baru dapat dilakukan untuk menerbitkan satu buku eksiklopedia Islam. Secara otomatis, akan dilakukan peninjauan terhadap susun€u:r materi-materi ilmiah yang termuat di dalamnya. Sehingga pada akhirnya nanti, akan tercipta sebuah buku ensiklopedia Islam yang sudah sitematis, yang susunannya sesuai dengan urutan huruf Hijaiyah
Kami ucapkan terima kasih kepada Tim Redaksi yang dipimpin oleh Prof. Dr. Hasan As-Syaf i, juga para anggota yang terdiri dari: Prof. Dr. Abdul Hamid Madkur, Prof. Dr. Abdurrahman Salim. Bersamaan ini pula, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh guru besar yang turut serta dalam penulisan materi-materi dalam ensiklopedia ini. Terima kasih juga kami haturkan kepada Bapak Abu Sulaiman Shaleh sebagai pembimbing profesional dalam penulisan buku ini
Kami memohon kepada Allah, semoga ensiklopedia ini bermanfaat, demikian pula ensiklopedia-ensiklopedia Islam yang lain, semoga bermanfaat bagi para peneliti dan memberikan faedah bagi para pembaca sekalian.
Allahyangberada di balik setiap keinginan, dan Dia-lahyangmemberikan pertolongan.